Nama: Rini Widayanti
NIM: 201510100311019
Jurusan: Pendidikan Bahasa Inggris
Asal: Martapura, Kalimantan Selatan
Saya dilahirkan di tanah air tercinta tepatnya di Martapura, Kalimantan Selatan. Saya menghabiskan masa kecil yang kurang bahagia sehingga kini saya masih senang main penghapus mainan dan lilin mainan. Dilahirkan sebagai seorang anak yang pendiam dan kuper, saya merasa sangat sulit untuk berkomunikasi dengan manusia normal sehingga saya hanya bisa bahasa hewan. Jangan percaya. Sekali lagi jangan dipercaya. Saya sangat pemalu sehingga saya malu untuk pergi ke tukang potong rambut sehingga rambut saya sangat panjang dan saya selalu memakai topi ke sekolah dasar, bayangkan betapa liter keringat yang saya hasilkan dalam sehari. Untungnya setelah masuk ke sekolah menengah saya mulai melangkah ke dunia luar bisa memotong rambut.. Sendiri. Ya, saya masih pendiam saat itu. Saya menemukan jati diri saya setelah masuk sekolah menengah atas, saya menyadari hidup tak selalu berwarna. Saya melalui introspeksi diri berkali-kali. Dan saya mulai menyadari bahwa monyet gak selamanya gantung-gantung gak jelas, tapi dia juga punya kehidupan dan bisa bertahan hidup. Walaupun analogi ini tudak ada hubungannya sama sekali, yang penting anda sudah membaca biodata saya sampai sini. Dari zaman putih biru hingga putih abu-abu saya sangat senang memainkan alat musik, terutama gitar. Saya senang memainkannya, terutama menggigit-gigit senarnya. Saya anak indonesia namun lebih hafal lagu dari luar indonesia karena perkembangan lagu di Indonesia semakin sulit dimengerti.
Saya tidak pernah merasa tua, namun waktu berkata lain. Saya melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi. Akhirnya, saya masuk Universitas Muhammadiyah Malang. Dulu saya pernah ke Malang dan melihat universitas besar ini, saya ingin masuk ke dalam dan melihat dari dekat. Tapi kakak saya melarang dan malah membawa saya pulang. Dan saya berkata bahwa suatu saat nanti saya akan datang sendiri ke universitas ini. Ternyata ungkapan semudah itu bisa membawa saya ke universitas ini hingga saat ini. Kini saya bisa koprol di depan tulisan UMM sampai puas.
And here i am, masih mengantisipasi apa yang akan terjadi di tahun-tahun ke depan di kampung orang.
Wish for luck :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar